Momma.id – Bubur kacang hijau boleh diberikan sebagai pilihan menu MPASI yang bergizi karena kaya akan serat, protein, energi, dan vitamin. Bubur kacang hijau bagus untuk menunjang pertumbuhan bayi dan bisa diberikan sejak usia 6 bulan dengan menyesuaikan teksturnya. Berikut ini akan dibahas lebih dalam tentang nutrisi, manfaat, dan risiko bubur kacang hijau untuk bayi.
Nutrisi Bubur Kacang Hijau
Menurut laman Data Komposisi Pangan Indonesia, bubur kacang hijau per 100 gram memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:
- Air: 71.3 g
- Energi: 109 Kal
- Protein: 8.7 g
- Lemak: 0.5 g
- Karbohidrat: 18.3 g
- Serat: 1.5 g
- Abu : 1.2 g
- Kalsium: 95 mg
- Fosfor: 149 mg
- Zat Besi: 1.5 mg
- Natrium: 447 mg
- Kalium: 657.8 mg
- Tembaga: 1.40 mg
- Seng: 2.8 mg
- Beta-Karoten: 18 mcg
- Karoten Total: 120 mcg
- Vitamin B1: 0.12 mg
- Vitamin B2: 0.04 mg
- Niasin: 0.4 mg
- Vitamin C: 3 mg
Manfaat Bubur Kacang Hijau untuk MPASI Bayi
Sumber Protein Nabati
Bubur kacang hijau kaya akan protein nabati, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Protein membantu dalam pembentukan jaringan tubuh dan sistem kekebalan.
Kaya akan Serat
Kacang hijau mengandung serat, yang membantu dalam pencernaan dan mencegah sembelit. Ini juga membantu dalam memperkenalkan bayi pada makanan padat.
Sumber Zat Besi
Bubur kacang hijau mengandung zat besi, yang penting untuk mencegah anemia pada bayi. Namun, perlu diperhatikan bahwa zat besi nabati dari kacang hijau mungkin kurang diserap oleh tubuh dibandingkan dengan sumber zat besi hewani.
Sumber Vitamin dan Mineral
Kacang hijau mengandung sejumlah vitamin dan mineral penting seperti folat, vitamin B, vitamin K, dan kalium.
Kaya akan Energi
Kacang hijau adalah sumber energi yang baik untuk bayi yang sedang aktif bergerak dan penuh aktivitas.
(Baca juga: Resep MPASI Mashed Potato dengan Keju dan Daging Sapi Giling)
Risiko Bubur Kacang Hijau untuk Bayi
- Alergi: Meskipun alergi terhadap kacang hijau tidak umum, ada kemungkinan bayi bisa mengalami reaksi alergi. Untuk menghindari risiko ini, perkenalkan kacang hijau secara perlahan dan amati reaksi bayi. Bila muncul reaksi alergi, hentikan pemberian.
- Rasa: Beberapa bayi mungkin tidak menyukai rasa kacang hijau. Moms dapat mencampurkannya dengan bahan lain yang lebih disukai bayi untuk memperbaiki rasanya, seperti ditambah santan atau menambahkan daun pandan saat memasaknya.
- Persiapan yang Tepat: Penting untuk memastikan bahwa bubur kacang hijau diolah dengan benar dan memiliki konsistensi yang tepat sesuai dengan usia bayi. Pada awalnya, bubur harus dihaluskan, dan kemudian konsistensinya dapat ditingkatkan seiring dengan perkembangan bayi.
- Konsultasi dengan Dokter: Selalu konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi sebelum memasukkan bubur kacang hijau ke dalam diet bayi. Mereka dapat memberikan panduan khusus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan bayi.
- Variasi Makanan: Jangan terlalu bergantung pada satu jenis makanan. Pastikan untuk memberikan variasi makanan kepada si kecil agar dia mendapatkan berbagai nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Itulah beberapa informasi tentang manfaat dan risiko bubur kacang hijau untuk MPASI si kecil. Moms bisa menyesuaikan tekstur bubur kacang hijau sesuai usia bayi. Bila ingin menyiapkan untuk bayi usia 6 bulan, Moms bisa menghaluskan dahulu bubur kacang hijau hingga bertekstur pure. Pastikan juga kebersihannya dengan mencuci terlebih dahulu kacang hijau dengan air matang. Semoga bermanfaat.
(Baca juga: Resep MPASI Pure Ikan Teri dan Sayuran)
- Berapa Lama Dot Susu Bayi Harus Diganti? Ini Jawabannya!
- Rambut Bayi Tipis dan Rontok? Berikut Cara mengatasinya
- Manfaat dan Tips Memilih Baby Oil yang Tepat
Referensi
