Momma.id – Rambut rontok tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Faktanya bayi pun dapat mengalami rambut rontok. Namun, hal ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada bayi, terutama bayi baru lahir. Umumnya kerontokkan rambut pada bayi akan terjadi di 6 bulan pertama hidupnya. Lalu apa yang menyebabkan rambut bayi rontok saat bayi? Simak ulasan berikut ini
Penyebab Rambut Rontok pada Bayi
Pertumbuhan rambut pada bayi lahir akan melewati 2 fase, yaitu fase pertumbuhan dan fase istirahat. Pada 6 bulan pertama hidupnya, pertumbuhan rambut bayi berada di fase istirahat. Fase tersebut membuat rambut bayi tidak tumbuh dan mudah rontok. Setelah fase tersebut terlewati maka rambut bayi akan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Selain fase istirahat, beberapa faktor lain juga dapat mempengaruhi rambut rontok, yaitu sebagai berikut
1. Pengaruh perubahan hormon
ketika dalam kandungan bayi mendapatkan banyak hormon dari ibu, salah satunya untuk pertumbuhan rambut bayi. Namun, ketika bayi lahir ke dunia, ia tidak mendapatkan sokongan hormon dari ibu. Oleh karena itu rambut bayi akan mudah rontok ketika lahir.
Selain itu, pengaruh hormon kortisol ketika masa kehamilan juga dapat mempengaruhi kondisi rambut bayi. Apabila selama masa kehamilan mengalami stress maka Moms akan memprodusi hormon kortisol. Hormon kortisol yang berlebihan dapat menjadi salah satu faktor rambut rontok pada bayi.
2. Gesekan saat tidur
Kepala bayi yang lebih sering terkena gesekan akan membuat rambut di bagian tersebut lebih tipis dan mudah rontok. Kondisi ini biasanya terjadi pada bulan ke-3 hingga ke-6.
(Baca juga: 7 Rekomendasi Lotion Pelembap Kulit untuk Bayi yang Aman)
3. Cradle cap

Cradle cap, atau dermatitis seboroik, adalah kerak pada kulit kepala bayi. Kondisi ini tidak secara langsung menyebabkan rambut rontok pada bayi. Namun tindakan dalam mengatasi cradle cap yang membuat rambut bayi mudah rontok, yaitu menggosok kulit kepala bayi. Membersihkan kerak dengan cara menggosoknya dapat membuat rambut bayi rontok.
4. Kurap
Kurap disebabkan oleh infeksi jamur yang apabila tumbuh di bagian kulit kepala maka dapat menyebabkan bercak merah, gatal, dan bersisik. Infeksi jamur ini dapat membuat rambut rontok bahkan secara permanen. Kondisi ini jarang terjadi pada bayi di bawah 2 tahun. Namun, Moms harus waspada jika bayi mengalami kontak dengan seseorang yang sudah terinfeksi.
5. Alopecia areata
Alopecia areata merupakan penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh akan menyerang folikel rambut sehingga membuat rambut menjadi rontok bahkan mengalami kebotakkan. Kondisi ini jarang terjadi pada bayi di bawah 6 bulan. Namun bayi tetap berisiko mengalami kondisi tersebut apabila terdapat faktor genetik, atau orang tua maupun saudara kandung yang mengalami hal serupa.
6. Kekurangan gizi
Kekurangan gizi dapat menyebabkan rambut rontok pada bayi. Tidak hanya itu, rambut bayi juga akan berubah menjadi kemerahan. Maka sangat penting untuk memperhatikan asupan gizi dan perawatan pada kulit kepala bayi.
(Baca juga: 5 Rekomendasi Sabun Mandi Bayi yang Bagus)
Cara Mengatasi Rambut Rontok pada Bayi
Kerontokan di 6 bulan pertama bayi bukanlah sesuatu yang berbahaya, jadi tidak diperlukan pengobatan khusus. Namun, untuk mengurangi kerontokan Moms bisa rutin melakukan tummy time agar kepala bayi tidak terlalu sering bergesekkan dengan kasur. Apabila bayi mengalami cadle cap, bersihkan dengan lembut dan hati-hati. Selain itu jangan terlalu keras dalam menggosok kerak di kepala bayi.
Moms juga dapat menggunakan shampo bayi dengan formula khusus. Jangan cuci rambut bayi terlalu sering karena dapat menyebabkan kulit kepala kering. Moms cukup cuci rambut bayi 2-3 kali dalam seminggu. Selain itu, gunakan kain yang lembut untuk mengeringkan rambut bayi dan jangan menggosoknya dengan keras. Moms juga bisa memberikan perawatan rambut seperti minyak rambut bayi untuk merangsang pertumbuhan rambut bayi.

Itulah penyebab dan cara mengatasi rambut rontok pada bayi. Jika kerontokan terjadi hingga 6 bulan ke atas, maka jangan dianggap remeh. Kerontokkan yang parah dan berlangsung lama dapat mengindikasikan suatu gangguan kesehatan.
- 5 Manfaat Kacang Merah untuk Kesehatan Ibu Hamil
- Berapa Lama Dot Susu Bayi Harus Diganti? Ini Jawabannya!
- Rambut Bayi Tipis dan Rontok? Berikut Cara mengatasinya
Referensi
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi momma.id.

