Momma.id – Jeroan adalah sebutan lain untuk organ dalam hewan yang dapat menjadi olahan berbagai jenis masakan. Organ dalam yang dimaksud bisa berupa lidah, babat, usus, hati, paru, jantung, limpa, dan otak. Jeroan termasuk dalam makanan tinggi protein, vitamin, dan mineral yang tubuh butuhkan. Namun, bolehkah ibu hamil makan jeroan? Apa saja manfaat dan resikonya?
Manfaat Makan Jeroan bagi Ibu Hamil
Makan jeroan dapat memberikan beberapa manfaat bagi ibu hamil, antara lain:
1.Meningkatkan asupan protein
Protein adalah zat penting untuk membentuk sel-sel baru dan memperbaiki jaringan tubuh. Protein juga berperan dalam pertumbuhan janin dan plasenta. Kebutuhan protein ibu hamil meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan. Jeroan mengandung protein hewani yang berkualitas tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh.
2,Mencegah anemia
Anemia adalah kondisi kurangnya sel darah merah atau hemoglobin di dalam darah. Anemia di masa kehamilan dapat menyebabkan ibu merasa lemas, pusing, sesak napas, dan mudah terserang infeksi. Jeroan mengandung zat besi yang berfungsi sebagai bahan pembentuk hemoglobin. Zat besi juga membantu penyerapan vitamin B12 yang juga penting untuk pembentukan sel darah merah.
3.Menjaga kesehatan tulang dan gigi
Jeroan mengandung kalsium dan fosfor yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin. Kalsium dan fosfor juga membantu menjaga kepadatan tulang dan gigi ibu hamil agar tidak mudah rapuh atau keropos.
4.Mendukung perkembangan otak janin
Jeroan mengandung asam folat, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C yang bermanfaat untuk perkembangan otak janin. Vitamin A juga membantu menjaga kesehatan mata dan kulit ibu hamil dan janin. Kegunaan Vitamin B membantu mengubah karbohidrat menjadi energi dan menjaga keseimbangan hormon. Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyerapan zat besi.
(Baca juga: Oncom Untuk Ibu Hamil : Kandungan dan Manfaat)

Risiko Makan Jeroan bagi Ibu Hamil
Meskipun memiliki manfaat, makan jeroan juga memiliki beberapa risiko, antara lain:
1.Sakit kepala atau migrain
Jeroan termasuk dalam makanan tinggi tiramin, yaitu senyawa kimia yang terbentuk dari penguraian protein. Kadar tiramin yang tinggi dapat memicu produksi hormon epinefrin yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tekanan darah naik. Hal ini dapat menimbulkan sakit kepala atau migrain pada ibu hamil.
2.Meningkatkan kadar asam urat
Jeroan termasuk dalam makanan tinggi purin, yaitu senyawa kimia yang terbentuk dari penguraian nukleotida. Kadar purin yang tinggi dapat meningkatkan produksi asam urat di dalam tubuh. Asam urat yang berlebih dapat membentuk kristal di sendi dan menyebabkan peradangan atau nyeri sendi.
3.Menyumbat pembuluh darah
Jeroan termasuk dalam makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh, yaitu jenis lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam darah. Kolesterol jahat dapat menempel di dinding pembuluh darah dan membentuk plak yang menyumbat aliran darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung atau stroke pada ibu hamil.
4.Mengandung bakteri atau racun
Jeroan dapat menjadi sumber bakteri atau racun jika tidak tercuci dan terolah dengan baik. Bakteri atau racun dapat menyebabkan infeksi atau keracunan makanan yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Beberapa contoh bakteri atau racun yang dapat terdapat dalam jeroan adalah salmonella, listeria, E. coli, dan vitamin A berlebih.
5.Bayi lahir cacat
Ibu hamil yang terlalu sering makan jeroan seperti hati dan paru sapi yang tinggi vitamin A bisa meningkatkan risiko bayi terlahir cacat karena kelebihan asupan vitamin A.
(Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Durian? Apa Manfaatnya?)
Tips Aman Makan Jeroan bagi Ibu Hamil

Untuk mengurangi risiko makan jeroan bagi ibu hamil, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Moms lakukan:
- Batasi konsumsi jeroan. Jangan makan jeroan terlalu sering atau terlalu banyak. Sebagai patokan, konsumsi jeroan tidak lebih dari 100 gram per minggu. Pilih jenis jeroan yang kandungan purin, kolesterol, dan lemak jenuhnya rendah, seperti lidah, paru, atau jantung.
- Pilih jeroan yang segar dan bersih. Hindari membeli jeroan yang sudah berbau busuk, berwarna gelap, atau berlendir. Cuci jeroan dengan air mengalir sampai bersih sebelum melakukan pengolahan.
- Masak jeroan dengan benar. Pastikan jeroan matang sempurna dan tidak ada bagian yang masih mentah atau merah. Gunakan suhu tinggi untuk membunuh bakteri atau racun yang mungkin ada dalam jeroan. Hindari menggunakan bumbu yang terlalu pedas atau asam karena dapat mengiritasi lambung.
- Konsultasikan dengan dokter. Jika Moms memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti asam urat, hipertensi, diabetes, atau alergi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum makan jeroan. Dokter dapat memberikan saran mengenai jenis dan jumlah jeroan yang aman untuk Moms konsumsi.
Jadi kesimpulannya, ibu hamil tetap boleh makan jeroan, tapi jumlahnya wajib dibatasi, jeroannya harus segar, dan cara masaknya harus tepat. Selama makan jeroan dalam porsi terbatas, ibu hamil bisa mendapatkan manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh dan janin. Semoga bermanfaat.
- 5 Manfaat Kacang Merah untuk Kesehatan Ibu Hamil
- Bahaya! Inilah Risiko Konsumsi Junk Food Pada Ibu Hamil
- Ragam Manfaat Buah Matoa Untuk Ibu Hamil
Referensi
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi momma.id.